KEUTAMAAN
ORANG MENUNTUT ILMU SYAR’I BESERTA DALILNYA
Teman-teman, hendaknya orang yang belajar ilmu agama itu selalu
berfikir bahwa perintah ini bukan hanya sekedar sunnah atau banyaknya keutamaan
yang ada, namun mencari ilmu itu perkara yang wajib dilaksanakan oleh setiap
kaum muslimin. Sebagaimana sabda Nabi shalalallahu alaihi wassalam,
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
"Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim". (HR.
Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha'if Sunan Ibnu
Majah no. 224)
1. Orang Menuntut Ilmu akan Dimudahkan Jalan Menuju Surga
Yang utama dan paling utama dari keutamaan orang yang mencari
ilmu adalah dimudahkan jalannya menuju Surga ketika di akhirat. Subhanallah,
hal itu disebabkan karena dengan ilmu kita bisa beribadah yang benar sehingga
Allah Subhanahu wa Ta'ala pun akan menghantarkan kita ke SurgaNya. Nabi
shallallahualaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الجَنَّةِ
"Barang siapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu,
maka akan Allah mudahkan jalannya menuju surga." (HR. Muslim).
Maka dari itu marilah kita bersemangat untuk menuntut ilmu
Islam, jangan hanya mengejar dunia tapi melalaikan akhirat. Kejarlah akhirat
nisaya dunia akan mengikuti.
2. Yang Paling Takut kepada Allah Hanyalah Orang Berilmu
Allah berfirman dalam Qs. Fathir: 28
إنما يخشى الله من عباده العلماء
"Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara
hamba-hambaNya adalah ulama..." (Fathir: 28)
Ayat di atas sangat jelas bahwa orang yang menuntut ilmu bisa
lebih takut kepada Allah dibandingkan orang yang enggan menuntut ilmu serta
tidak tahu sama sekali ilmu agama Islam. Lalu mengapa orang-orang yang berilmu
menjadi orang yang paling takut kepada Allah?
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa semakin seseorang mengenal Allah
Yang Maha Agung, Maha Mampu, Maha Mengetahui, Dia disifati dengan sifat dan
nama yang sempurna dan baik, lalu ia mengenal Allah lebih sempurna, maka ia
akan lebih memiliki sifat takut dan akan terus bertambah sifat takutnya. (Tafsir
Al Qur'an Al Azhim, 6: 308)
Selain itu para ulama salaf juga berkata,
من كان بالله اعرف كان لله اخوف
"Barang siapa yang paling mengenal Allah, dialah yang
paling takut pada Allah."
Itulah mengapa seorang pelajar dituntut untuk mengamalkan
ilmunya bukan malah sekedar masuk telinga kanan dan langsung keluar telinga
kiri. Orang yang berilmu tapi tidak mengamalkannya akan lebih besar pertanggung
jawabannya di yaumil akhir (hari akhirat). Naudzubillah..
3. Keutamaan Orang Menuntut Ilmu Akan Mendapat Pahala yang
Mengalir
Diantara keutamaan orang yang berilmu dan mau mengajarkan
ilmunya adalah pahala akan terus mengalir meskipun ia telah meninggal dunia.
Maka jangan sampai kita menyia-nyiakan perkara yang besar ini.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shalallahu alaihi wassalam
bersabda,
إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
"Jika seorang manusia mati maka terputuslah darinya amalnya
kecuali tiga hal, dari sedekah jariyah, atau ilmu yang diambil manfaatnya, atau
anak shalih yang mendoakannya." (HR. Muslim no. 1631)
4. Dengan Ilmu Bisa Menghidupkan Hati yang Mati
Rasulullah memberikan permisalan orang yang berilmu seperti air
hujan. Dalam sabdanya, dari Abu Musa, Nabi shallallahualaihi wasallam bersabda:
"Permisalan petunjuk dan ilmu yang Allah mengutusku
dengannya adalah bagai hujan yang bermanfaat yang mengenai tanah.
Maka ada tanah yang baik, yang bisa menyerap air sehingga
menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rerumputan yang banyak.
Di antaranya juga ada tanah yang bisa menampung air, namun tidak
bisa menyerap ke dalamnya, maka dengan genangan air tersebut Allah memberi
manfaat untuk banyak orang, sehingga manusia dapat mengambil air minum dari
tanah ini.
Lalu manusia dapat memberi minum untuk hewan ternaknya dan dapat
mengairi tanah pertaniannya. Jenis tanah ketiga adalah tanah yang tidak bisa
menampung dan tidak bisa menyerap air.
Itulah permisalan orang yang memahami agama Allah, bermanfaat
baginya ajaran yang Allah mengutusku untuk membawanya. Dia mengetahui ajaran
Allah dan dia mengajarkan kepada orang lain.
Dan demikianlah orang yang tidak mengangkat kepalanya terhadap
wahyu, dia tidak mau menerima petunjuk yang Allah mengutusku untuk
membawanya."(HR. Bukhari dan Muslim)
Subhanallah, tidakkah kita menginginkan itu semua?
5. Orang yang Berilmu adalah Orang yang Diberi Kebaikan oleh
Allah
Apabila kita mampu mendalami ilmu-ilmu agama, maka pada
hakikatnya kita telah dianugrahi kebaikan yang melimpah oleh Allah.
Dari Mu'awiyah, Nabi shallallahualaihi wa sallam bersabda"
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ
"Barangsiapa yang Allah hendaki mendapatkan semua kebaikan,
niscaya Allah akan memahamkan dia tentang ilmu agama." (HR. Bukhari no. 71
dan Muslim no. 1037).
Yang dimaksud fakih dalam hadits di atas bukanlah
hanya mengetahui hukum syar'i, namun lebih dari itu. Ia bisa dikatakan fakih
apabila seseorang dapat memahami tauhid dan pokok-pokok Islam, serta yang
berkaitan dengan syari'at Allah. Demikianlah yang ditulis oleh Syaikh Muhammad
bin Sholih al-Utsaimin dalam Kitabul Ilmi, hal. 21.
Dan masih banyak lagi keutamaan-keutamaan menuntut ilmu lainnya.
Insyaallah di lain waktu akan kami lengkapi.
Sekian dari kami tentang "Keutamaan
Orang yang Menuntut Ilmu Beserta Dalilnya" semoga bermanfaat buat kita
semua khususnya untuk diri saya pribadi. Wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh [Kitabul Ilmi, Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin dan Buku Adab
Belajar dalam Islam, Ustadz Abu Hudzaifah at-Thalibi]
Komentar
Posting Komentar